Senin, 06 April 2015







MAKALAH
ELIMINASI URI dan ALVI

Disusun oleh :
Kelas I-A
Kelompok 1
1.    Ach Zamroni                (14.001)
2.    Akidatus Syarifah        (14.002)
3.    Alif Fitriana Efendi     (14.003)
4.    Amam Erfandi             (14.004)
5.    Ayu Septiana               (14.005)
6.    Candra Arifriyanto      (14.006)
7.    Darus Salam Aini        (14.007)
8.    Dwi Wahyuni              (14.008)

AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN
APRIL 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya-lah penulis dapat menyelesaikan “makalah yang berjudul eliminasi uri dan alvi” Makalah ini disusun sebagai tugas manejemen instrument.
Pada penulisan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah manajement instument yang turut membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini penulis harapkan.
Demikianlah makalah ini disusun dengan harapan semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.



Pamekasan, 7 April 2015

Penyusun


DAFTAR ISI
Halaman
Cover ................................................................................................................................................. i
Kata pengantar ................................................................................................................................ ii
Daftar isi .......................................................................................................................................... iii
BAB 1 ................................................................................................................................................ 1
1.1  latar belakang ............................................................................................................................ 1
1.2  rumusan masalah ...................................................................................................................... 1
1.3  tujuan ......................................................................................................................................... 1
BAB 2 ............................................................................................................................................... 2
2.1 eliminasi uri dan alvi ................................................................................................................ 2
2.2 cara pemenuhan eliminasi uri dan alvi .................................................................................. 3
2.3 alat yang digunakan untuk pemenuhan eliminasi uri dan alvi ........................................... 6
BAB 3 ............................................................................................................................................ 14
3.1 kesimpulan ............................................................................................................................. 14
3.2 saran ....................................................................................................................................... 14
Dafatar pustaka ........................................................................................................................... 15


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1    LATAR BELAKANG
Manusia merupakan salah satu makhluk hidup. Dikatakan sebagai makhluk hidup karena manusia memiliki ciri-ciri diantaranya: dapat bernafas, berkembangbiak, tumbuh, beradaptasi, memerlukan makan, dan megeluarkan sisa metabolisme tubuh (eliminasi). Setiap kegiatan yang dilakukan tubuh dikarenakan peranan masing-masing organ. Membuang urine dan alvi (eliminasi) merupakan salah satu aktivitas pokok yang harus dilakukan oleh setiap manusia. Karena apabila eliminasi tidak dilakukan setiap manusia akan menimbulkan berbagai macam gangguan seperti retensi urine, inkontinensia urine, enuresis, perubahan pola eliminasi urine, konstipasi, diare dan kembung. Selain berbagai macam yang telah disebutkan diatas akan menimbulkan dampak pada system organ lainnya.
1.2  RUMUSAN MASALAH
1.     Apakah eliminasi uri dan alvi?
2.     Bagaimana cara pemenuhan eliminasi uri dan alvi?
3.     Apa saja alat yang digunakan untuk pemenuhan eliminasi uri dan alvi?
1.3 TUJUAN
1.     untuk mengetahui eliminasi uri dan alvi.
2.     Untuk mengetahui cara pemenuhan eliminasi uri dan alvi.
3.     Untuk mengetahui alat yang diguanakan untuk pemenuhan eliminasi uri dan alvi.


BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN ELIMINASI URI dan ALVI
Eliminasi adalah proses pembuangan sisa metabolisme tubuh baik berupa urine atau alvi (buang air besar). Kebutuhan eliminasi terdiri dari atas dua, yakni eliminasi urine (kebutuhan buang air kecil) dan eliminasi alvi (kebutuhan buang air besar).
Ada beberapa faktor yang memengaruhi eliminasi feses dan urine. Faktor tersebut antara lain:
a.         Usia
Usia bukan hanya berpengaruh pada eliminasi feses dan urine saja, tetapi juga berpengaruh terhadap kontrol eliminasi itu sendiri. Anak-anak masih belum mampu untuk mengontrol buang air besar maupun buang air kecil karena sistem neuromuskulernya belum berkembang dengan baik. Manusia usia lanjut juga akan mengalami perubahan dalam eliminasi tersebut. Biasanya terjadi penurunan torus otot, sehingga peristaltik menjadi lambat. Hal tersebut menyebabkan kesulitan dalam pengontrolan eliminasi feses, sehingga pada manusia usia Ian jut berisiko mengalami konstipasi. Begitu pula pada eliminasi urine, terjadi penurunan kontrol otot sphincter sehingga terjadi inkontinensia.
b.         Diet
Makanan merupakan faktor utama yang berpengaruh pada eliminasi fekal dan urine. Makanan berserat sangatlah diperlukan untuk pembentukan feses. Makanan yang rendah serat menyebabkan pergerakan sisa digestif menjadi lambat mencapai rektum, sehingga meningkatkan penyerapan air. Hal ini berakibat terjadinya konstipasi. Makan yang teratur sangat berpengaruh pada keteraturan defekasi.Malnutrisi menjadi dasar terjadinya penurunan tonus otot, sehingga mengurangi kemampuan seseorang untuk mengeluarkan feses maupun urine. Selain itu, yang paling penting akibat malnutrisi terhadap eliminasi fekal dan urine adalah menurunnya daya tahan tubuh terhadap infeksi yang menyerang pada organ pencernaan maupun organ perkemihan.
c.         Cairan
Intake cairan berpengaruh pada eliminasi fekal dan urine. Bila intake cairan tidak adekuat atau output cairan yang berlebihan, maka tubuh akan mengabsorbsi cairan dari usus besar dalam jumlah besar. Hal tersebut menyebabkan feses menjadi keras, kering, dan sulit melewati saluran pencernaan. Pada eliminasi urine, kurangnya intake cairan menyebabkan volume darah yang masuk ke ginjal untuk difiltrasi menjadi berkurang sehingga urine menjadi berkurang dan lebih pekat.
d.        Latihan fisik
Latihan fisik membantu seseorang untuk mempertahankan tonus otot. Tonus otot yang baik dari otot-otot abdominal, otot pelvis, dan diafragma sangat penting bagi defekasi dan miksi. Latihan fisik juga merangsang terhadap timbulnya peristaltik.
e.         Stres psikologis
Stres yang berlebihan akan memengaruhi eliminasi fekal dan urine. Ketika seseorang mengalami kecemasan atau ketakutan, terkadang ia akan mengalami diare ataupun beser. Namun, adapula yang menyebabkan sulit buang air besar.
f.          Temperatur
Eliminasi dipengaruhi oleh temperatur tubuh. Seseorang yang demam akan mengalami peningkatan penguapan cairan tubuh karena meningkatnya aktivitas metabolik. Hal tersebut menyebabkan tubuh akan kekurangan cairan sehingga dampaknya berpotensi terjadi konstipasi dan pengeluaran urine menjadi sedikit.
2.2  CARA PEMENUHAN ELIMINASI URI DAN ALVI
Pada seseorang yang mengalami gangguan pada pemenuhan eliminasinya baik eliminasi uri ataupun alvi, maka akan dilakukan tindakan medis untuk membantu proses pemenuhan eliminasi tersebut.
1.    Cara pemenuhan eliminasi uri :
Ø  Alat dan bahan :
1.         Sarung tanga steril
2.         Kateter steril (sesuai dengan ukuran dan jenis)
3.         Duk steril
4.         Minyak pelumas atau jeli
5.         Larutan pembersih antiseptik (kapas sublimat)
6.         Spuit yang berisi cairan atau udara.
7.         Perlak
8.         Pinset anatomi
9.         Bengkok
10.     Kantung penampung urine
11.     Sampiran
Ø  Prosedur kerja :
a.         Pemasangan kateter perkemihan pria
1.        Jelaskan prosedur
2.        Cuci tangan
3.        Pasang sampiran
4.        Pasang perlak
5.        Gunakan sarung tangan steril
6.        Pasang duk steril
7.        Tangan kiri memegang penis lalu premusium ditarik sedikit ke pangkalnya dan bersihkan dengan kapas sublimat
8.        Kateter diberi minyak pelumas atau jeli pada ujungnya (kurang lebih 12,5 – 17,5 cm) lalu masukkan perlahan (kurang lebih 17,5 – 20 cm) dan sambil anjurkan pasien menarik nafas dalam.
9.        Jika tertahan jangan dipaksakan
10.    Setelah kateter masuk, isi balon dengan cairan aquades atau sejenisnya untuk keteter menetap, dan bila intermiten tarik kembali sambil pasien diminta menarik nafas dalam
11.    Sambung kateter dengan kantung penampungan dan fiksasi ke arah atas paha atau abdomen.
12.    Rapikan alat
13.    Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
14.    Catat prosedur dan respon pasien
b.         Pemasangan kateter perkemihan wanita
1.        Jelaskan prosedur
2.        Cuci tangan
3.        Pasang sampiran
4.        Pasang perlak
5.        Gunakan sarung tangan steril
6.        Pasang duk steril disekitar alat genital
7.        Bersihkan vulva dengan kapas sublimat dengan arah dari atas ke bawah ( kurang lebih tiga kali sampai bersih).
8.        Buka labia mayora dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri dan bersihkan bagian dalam
9.        Kateter diberi minyak pelumas atau jeli pada ujungnya ( kurang lebih 2,5 – 5 cm) lalu masukkan perlahan dan minta pasien menarik napas dalam, masukkan (2,5 -5 cm) atau hingga urine keluar.
10.    Setelah kateter masuk, isi balon dengan cairan aquades atau sejenisnya dengan menggunakan spuit untuk kateter menetap dan bila intermiten tarik kembali sambil pasien menarik napas dalam
11.    Sambung kateter dengan kantung penampungan dan fiksasi ke arah atas paha atau abdomen.
12.    Rapikan alat
13.    Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
14.    Catat prosedur dan respon pasien
2.      Cara pemenuhan  kebutuhan eliminasi alvi
Ø  Alat dan bahan :
1.         Alas atau perlak
2.         Pispot
3.         Air bersih
4.         Tisu
5.         Skrin atau sampiran bila pasien drawat di bangsal umum
6.         Sarung tangan
Ø  Prosedur kerja :
1.         Jelaskan prosedur yang akan dilaksankan pada pasien, lalu pasang sampiran bila pasien dirawat di bangsal umum.
2.         Cuci tangan.
3.         Gunakian sarung tangan.
4.         Pasang pengalas di bawah glutea.
5.         Tempatkan pispot diatas pengalas tepat di bawah glutea dengan posisi bagian lubang pispot tepat dibawah anus. Pada saat meletakkan pispot anjurkan pasien untuk mengangkat daerah glutea (bila pasien mampu) untuk memudahkan meletakkan pispot.
6.         Setelah posisi pispot tepat di bawah glutea, tanyakan pada pasien tentang kenyamanan posisi tersebut. Jaga privasi pasien selama prosedur.
7.         Anjurkan pasien untuk defekasi pada tempatnya/pispot yang telah terpasang.
8.         Setelah selesai siram daerah anus dan sekitarnya dengan air sampai bersih dengan bantuan tangan yang bersarung tangan, kemudian keringkan dengan tisu.
9.         Cuci tangan.
10.     Catat tanggal defekasi : karakteristik feses, seperti jumlah, konsentrasi, warna, bau, dan respon pasien selama prosedur.
2.3  ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK PEMENUHAN ELIMINASI URI dan ALVI
Untuk membantu proses pemenuhan eliminasi uri maupun alvi, maka harus menggunakan alat-alat medis (alat-alat kesehatan).
1.         Alat yang digunakan untuk pemenuhan eliminasi uri
a.          Sarung tangan steril




 

 Fungsi:
Salah satu alat kesehatan yang disposable yang digunakan oleh paramedis untuk mencegah penularan penyakit.
b.         Kateter steril (sesuai dengan ukuran dan jenis)
 
Kateter urine adalah alat berbentuk tabung yang dipasang pada bagian uretra mengalirkan, mengumpulkan dan mengeluarkan urin dari kandung kemih.
Kateter ada 3 macam yaitu :

1)      Kateter sementara

Digunakan untuk mengambil urine dalam jumlah sedikit pada pemeriksaan lab dan biasanyan digunakaan pada saat proses melahirkan.
2)      Kateter balon/folley/tetap

Untuk mengeluarkan urin dengan sistem tertutup, dapat digunakan dalam waktu yang lebih lama (5 hari). Terbuat dari karet atau plastik yang mempunyai cabang 2 atau 3 dan terdapat balon yang dapat mengembang oleh air atau udara untuk menahan ujung kateter dalam kandung kemih.
3)      Kateter suprapubik dengan bungkus silver alloy
Jenis baru yang bagian luar dan dalamnya dibungkus dengan perak. Perak adalah antimikroba yang efektif tetapi karena penggunaan perak sebagai terapi antimikroba belum sistematik maka penggunaan jenis ini masih belum jelas keakuratannya.
c.          Duk steril
Kain ini bertujuan untuk membatasi daerah tubuh tertentu.
d.         Minyak pelumas atau jeli
Fungsi : digunakan untuk memudahkan dan mengurangi rasa nyeri kateter pada saat dimasukkan.
e.          Larutan pembersih antiseptik (kapas sublimat)
Fungsi untuk membersihkan daerah penis dan vagina sebelum kateter dimasukkan.
f.          Spuit yang berisi cairan atau udara.
Fungsi : untuk mengisikan udara ataupun cairan pada kateter setelah kateter dimasukkan.
g.         Perlak
 
Fungsi : sebangai pengalas
h.         Pinset anatomi
Digunakan untuk menjepit kassa.

i.       Bengkok
 

 Fungsi:
Alat yang menyerupai organ ginjal dan berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan alat-alat bekas pakai.
j.           Kantung penampung urine
Kantung penampung urina atau urine bag adalah alat yang digunakan untuk menampung urin dari dalam kandung kemih melalui kateter urin.

k.         Sampiran
Digunakan untuk menjaga privasi pasien dan agar tidak terlihat oleh orang lain pada saat melakukan pemasangan kateter karena hal itu akan menimbulkan rasa tidak nyaman kepada pasien maupun keluarga pasien.

Selain alat tersebut juga ada Urinal plastik laki-laki dan perempuan dan Kondom kateter.
a.         Urinal plastik laki-laki dan perempuan
Digunakan pada saat pasien ingin BAK.

Tapi pada wanita lebih aman menggunakan stikpan atau pispot.
b.        Kondom kateter
Kondom ini digunakan untuk mencengah keluarnya urine yang tidak bisa ditahan yang keluar teru menerus tampa bisa dikontrol, misalnya pada lansia dan biasanya digunakan oleh laki-laki.

2.         Alat yang digunakan untuk pemenuhan eliminasi alvi
a.         Alas atau perlak
Fungsi : sebagai pengalas


b.         Pispot
Adalah suatu alat yang digunakan untuk membantu pasien dalam BAB atau BAK. Bisa digunkan untuk laki-laki dan perempuan.


c.         Air bersih
Fungsi : digunakan untuk membersihkan daerah anus setelah selesai BAB.
d.        Tisu
Fungsi : untuk mengeringkan daerah yang sudah dibersihkan dengan air.
e.         Skrin atau sampiran bila pasien drawat di bangsal umum
Digunakan untuk menjaga privasi pasien dan agar tidak terlihat oleh orang lain pada saat melakukan pemasangan kateter karena hal itu akan menimbulkan rasa tidak nyaman kepada pasien maupun keluarga pasien.

f.          Sarung tangan
Fungsi:
Salah satu alat kesehatan disposable yang digunakan oleh paramedis untuk mencegah penularan penyakit.


 






Selain alat diatas juga terdapat alat yang digunakan untuk membantu proses pemenuhan eliminasi alvi.
a)     Supositoria rektal
Digunakan pada saat terjadi defekais, membantu untuk mengencerkan BAB agar bisa melakukan eliminasi alvi.
b)     Spuit gliserin

Digunakan untuk mengencerkan BAB pada pasien yang mengalami defekasi. Spuit gliserin ini diberi cairan sabun ( minyak kelapa) dan dimasukkan ke rektum. Namun hal ini sudah jarang digunakan karena sudah ada alat atau bahan yang lebih praktis seperti suposoria rektal.


BAB 3
PENUTUP
2.1  KESIMPULAN
Eliminasi adalah proses pembuangan sisa-sisa metabolisme. Eliminasi ada 2 yaitu eliminasi uri dan eliminasi alvi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi eliminasi uri dan alvi.
Terdapat berbagai cara untutk membantu pemunuhan eliminasi uri dan alvi seperti pemasangan kateter untuk membantu eliminasi uri dan penggunaan pispot pada eliminasi alvi.
Ada berbagai macam alan dana bahan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan eliminasi uri dan alvi.
2.2  SARAN
Gunakan prosedur sesuai dengan SOP agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Janagn membiarkan masalah eliminasi sekecil apapun karna akan memeberikan dampak yang lebih parah jika hal itu dibiarkan


DAFTAR PUSTAKA
Maryunani Anik (2009). Pengenalan alat/instrument kesehatan dan kebidanan dalam praktik kebidanan. Jakarta; TIM
Alimul Azis, musrifatul Uliyah. Kebutuhan dasar manusia buku saku praktikum.